Tottenham Jadi Klub Paling Produktif di Liga Inggris 2025

Ledakan Gol dari London Utara

Musim Liga Inggris 2025/26 menghadirkan kejutan menarik: Tottenham Hotspur mencatatkan diri sebagai klub paling produktif sejauh ini, dengan total 58 gol dalam 22 pertandingan.
Di bawah arahan pelatih Ange Postecoglou, Spurs tampil menawan dengan sepak bola menyerang yang cepat, berani, dan efisien — gaya yang kini menjadi identitas baru klub London Utara tersebut.

Kebangkitan Tottenham bukan sekadar keberuntungan. Mereka kini memiliki keseimbangan antara kreativitas, kecepatan, dan ketajaman di lini depan.
Dengan pemain seperti Son Heung-min, James Maddison, dan Dejan Kulusevski, Spurs menjelma menjadi tim dengan serangan paling berbahaya di Premier League musim ini.


Filosofi Postecoglou yang Atraktif

Pelatih asal Australia, Ange Postecoglou, datang ke Tottenham dengan visi yang berbeda dari pendahulunya.
Ia menerapkan filosofi “attack with courage” — menyerang tanpa rasa takut, bahkan melawan tim besar sekalipun.
Sistem 4-2-3-1 miliknya menuntut kecepatan dalam transisi, umpan vertikal cepat, dan pergerakan konstan dari para pemain sayap.

Hasilnya? Tottenham kini bukan hanya menghibur, tetapi juga mematikan.
Rata-rata mereka mencetak 2,6 gol per pertandingan, dengan Son Heung-min dan Richarlison menjadi duet mematikan yang sudah menghasilkan 31 gol di antara mereka.

“Kami tidak bermain untuk bertahan. Kami bermain untuk menguasai dan menyerang,” ujar Postecoglou seusai kemenangan 4–1 atas Brentford.


Performa Individu yang Menonjol

Kapten sekaligus ikon klub, Son Heung-min, kembali menjadi motor utama Spurs.
Pemain asal Korea Selatan itu mencatat 18 gol dan 6 assist, menempatkannya di daftar tiga besar top skor sementara Premier League.
Pergerakannya tanpa bola, kemampuan memanfaatkan ruang sempit, serta ketajamannya di depan gawang membuatnya menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan.

Di sisi lain, James Maddison menunjukkan mengapa ia disebut sebagai salah satu gelandang kreatif terbaik Inggris.
Dengan torehan 10 assist dan 5 gol, Maddison menjadi otak serangan Spurs, sementara Kulusevski menambah kedalaman serangan dari sisi kanan dengan kecepatan dan teknik tinggi.
Bahkan pemain muda seperti Brennan Johnson dan Pape Matar Sarr tampil impresif setiap kali diberi kesempatan bermain.


Kekuatan Serangan Kolektif

Menariknya, Tottenham tidak bergantung pada satu pencetak gol saja.
Dari total 58 gol mereka musim ini, 12 pemain berbeda telah mencatatkan namanya di papan skor — bukti bahwa Postecoglou berhasil membangun sistem serangan yang kolektif dan tidak bergantung pada individu.
Lini belakang pun ikut berkontribusi, dengan bek seperti Pedro Porro dan Destiny Udogie aktif membantu serangan dari sisi sayap.

Statistik menunjukkan Spurs menjadi tim dengan jumlah peluang besar terbanyak (61) dan rata-rata tembakan ke gawang 7,3 per pertandingan, mengungguli bahkan Manchester City dan Arsenal.
Efisiensi tinggi dan variasi serangan membuat Tottenham kini menjadi tim paling menarik untuk ditonton di Premier League.


Konsistensi yang Mulai Terbentuk

Salah satu kritik terbesar terhadap Tottenham di masa lalu adalah inkonsistensi.
Namun, di bawah Postecoglou, tim ini mulai menunjukkan stabilitas luar biasa.
Mereka memenangkan 7 dari 8 pertandingan terakhir, termasuk kemenangan besar 5–2 atas Aston Villa dan 3–1 melawan Chelsea.

Kedisiplinan taktik dan semangat tinggi menjadi kunci perubahan ini.
Postecoglou menekankan pentingnya mental juara dalam setiap pertandingan:

“Kami mungkin kalah dalam satu laga, tapi kami tidak boleh kalah dalam semangat. Itulah DNA Tottenham yang baru.”


Harapan Fans dan Ambisi Klub

Atmosfer di Tottenham Hotspur Stadium kini kembali bergairah.
Setiap pertandingan kandang selalu dipenuhi 60 ribu penonton yang antusias menyaksikan gaya bermain atraktif tim kesayangan mereka.
Tagar #AngeBall viral di media sosial, menggambarkan gaya sepak bola menyerang penuh energi yang dibawa sang pelatih.

Dengan performa stabil dan produktivitas gol tinggi, banyak pengamat percaya Tottenham bisa menjadi kuda hitam perebutan gelar Liga Inggris 2025.
Jika mereka mampu mempertahankan konsistensi hingga akhir musim, Spurs berpotensi finis di posisi empat besar — atau bahkan lebih tinggi.


Kesimpulan

Tottenham Hotspur musim 2025 adalah simbol transformasi.
Di tangan Ange Postecoglou, mereka berkembang dari tim yang inkonsisten menjadi mesin gol paling mematikan di Premier League.
Dengan kombinasi Son–Maddison–Kulusevski di lini depan dan filosofi menyerang tanpa takut, Spurs kini bukan hanya menghibur — tapi juga menakutkan.
Jika momentum ini terus dijaga, Tottenham bisa mencatat sejarah baru sebagai kekuatan besar sepak bola Inggris modern.